 |
| Titik Winarti |
Pada tanggal 20 Oktober 2011 lalu UKM Penalaran kembali mengadakan Studi Ekskursi (SE). Berbeda dengan beberapa tahun sebelumnya, kini UKM Penalaran melakukan SE dengan jujukan dalam kota Surabaya. “Kita coba eksplor potensi didalam kota Surabaya yang ternyata banyak banget tempat buat belajar,” jelas Ditty Happyanti Lulu, Ketua SE kali ini.
Perjalanan pertama sekitar pukul 08.00 WIB seluruh rombongan yang berjumlah kurang lebih 20 orang memulai kunjungan ke Tiara Handi Craft. Sebuah unit usaha kerajinan pemberdayaan tuna daksa dan remaja putus sekolah yang digawangi oleh Titik Winarti. “Dalam memasarkan barang, kami menggunakan konsep menengah ke atas yaitu eksport dulu baru kemudian menyasar ke dalam negeri dikalangan bawah,” papar wanita yang akrab dipanggil titik kepada ukm penalaran yang berkunjung pagi itu.
 | |
| Suasana Produksi |
Membangun sebuah usaha yang memperkejakan para tuna daksa dan remaja putus sekolah bukan tanpa kendala. “Kepada mereka kita tidak boleh ngajari males tapi motivasi terus, justru ketika kita mengasiani mereka disitulah kita menyesatkan mereka,” tambahnya. Perjuangan titik dalam mengeluti dunia bisnis kerajinan tangan kini sudah merambah luar negeri.
“Saya ingin barang barang saya dikenal dari kualitasnya, bukan dari siapa yang membuat,” papar Titik. Titik meyakini sebagai relawan sosial yang dibentuk, tumbuh, dari dan oleh masyarakat sewajarnya menjadikan salah satu bentuk partisipasi atau peran serta sebagai masyarakat dalam ikut melaksanakan pembangunan nasional pada umumnya dan pembangunan bidang kesejahteraan sosial pada khususnya.
Walaupun hanya lulusan SMA Titik mengaku terus belajar dari permasalah yang dihadapi dilingkungan sekitarnya. Diakhir perbincangan hangat dengan teman teman UKM Penalaran Titik berpesan agar para mahasiswa yang mengenyam pendidikan tinggi bisa melakukan lebih dari apa yang diperoleh Titik saat ini.
 | |
| Penjelasan redaktur |
Sekitar pukul 12.30 rombongan bertolak ke Kantor Berita Antara yang terletak dikawasan jalan Komber Pol M Duryat. Setelah belajar mengenai usaha kerajianan tangan, kini Penalovers ingin menimba ilmu berkaitan dengan media. Kantor berita Antara dipilih karena para penalovers selain ingin tahu bagaimana mekanisme kerja sebuah kantor berita, juga ingin mengetahui bagaimana cara kerja media online.
“Kami selalu bekerja sama dengan kantor berita asing untuk menjual berita,” ujar redaktur Antara. Walaupun suasana cukup panas siang itu namun tidak menyurutkan antusias penalovers untuk aktif bertanya kepada pihak Antara. “Bagaimana sih caranya jadi wartawan? Apa memang gajinya sedikit?”, ujar salah seorang Penalovers disambut tawa seisi ruangan. Suasana berlangsung hangat ditambah dengan materi fotografi oleh fotografer Antara yaitu Eric Ireng.
Eric menjelaskan bagaimana kategori fotografi jurnalistik yang bagus. Penggunaan keterangan foto atau caption yang benar dan ia banyak ebrcerita tentang pengalaman nya selama ini di dunia fotografi. Diakhir acara penalovers menyerahkan kenang kenangan dan berkesempatan foto bersama.
 | |
| Foto bersama redaksi Antara |
Setelah tempat kunjungan kedua selesai, perjalanan terakhir adalah mengunjungi komunitas wirausaha. Kunjungan ke tempat ketiga ini tidak menyurutkan semangat penalovers untuk saling bertukar pikiran dan sharing pengalaman penalovers dengan banyak meminta rahasia sukses. Dengan harapan agar para penalovers bisa menerapkan secara langsung dan mendapatkan solusi wirausaha yang selama ini sudah dijalankan.
naskah oleh : @paramadinadino
